DOSA YANG SERING DIREMEHKAN

Realitas kaum muslimin, khususnya kaum muslimin di Indonesia, masih banyak yang meremehkan perbuatan dosa dan maksiat, sebagai hal yang sangat mudah saja untuk ditaubatinya. Atau, mungkin karena kedangkalan kefakihannya dalam ilmu pengetahuan keberAgamaan keIslamannya. Atau, mungkin karena perilaku ambivalennya yang mempunyai kecenderungan sekularisme, karena acapkali mengukur kehidupannya dari kapitalisme.

Adapun perilaku tercela yang sering kali diremehkan dosanya, seperti : rumah dekat masjid tapi tidak pernah jamaah shalat ke masjid, memintakan ampun orang kafir, Al-Qur'an digunakan untuk sumpah (termasuk sumpah jabatan); hadiah pernikahan;atau maskawin tetapi acara selesai Al-Qur'an hanya menjadi pajangan, membakar hutan, merusak hutan, mencemari sungai, mencemari laut, memperdagangkan para tenaga kerja, mencemari udara, merusak hara tanah, merusak ekosistim, diskotik, pub, karaoke, zina, homoseksual, pacaran, bercampur baurnya antara lelaki dengan perempuan dalam suatu majelis (ruangan), berjabat tangan antara lelaki dengan permpuan yang bukan mahram, sailng berpelukan malah seringkali beciuman sebagai tanda suka cita antara lelaki  dengan perempuan yang bukan mahram; atau kaerna melakukan adegan drama; film; dan sinetron, kaum perempuan banyak mengumbar auratnya biasanya dengan mengenakan pakian yang ketat; pakaian yang minim; pakaian yang transparan; atau malah cuma pakai BH, kaum erempuan memakai parfum yang menggida lelaki, banyak lelaki yang tidak menahan pandangannya terhadap perempuan, lelaki perempuan yang tidak mau menikah, berjoget dengan diiringi musik yang dapat menimbulkan gairah kebinatangannya, berjudi, minum khamer, berjualan khamer, togel, meninggalkan busana jilbab, tidak adil erhadap para istri yang mempunyai istri lebih dari satu, mengundang biduanita; artis; pelawak; yang mengakibatkan kalbu para hamba lalai dengan dzikrullah, lelaki berbusana menyerupai perempuan atau sebaliknya, perempuan bepergian tanpa disertai dengan mahram, lelaki menggoda atau iseng dengan perempuan yang bukan mahram atau sebaliknya, orang tua yang mengingkari anaknya atau sebaliknya, makan uang riba, bekerja ditempat syubhat, mencuri timbangan, merampas tanah milik orang lain, korupsi, provokasi, ghibah, menggugurkan kandungan, suap, pungutan liar, tidak memenuhi hak pekerja, tidak adil di antara para anaknya, memakan harta haram, mendengarkan musik yang memabukkan sampai melupakan Allah, mengenakan celana yang di injak, memakai gaun yang kelewat batas (isbal), lelaki memakai perhiasan emas dan berpakaian sutra, memakai wig, menyemir rambut denga warna hitam, mendengarkan pemnicaraan orang lain sedangkan mereka tidak menyukai, jahat dengan tetangga,  permainan dadu, memijakkan kaki; duduk; dan buang air kecil di kuburan, peragawati, ingin terkenal, mendatangi paranormal; peramal; dan dukun, tidak sungguh-sungguh mempelajari agama islam,tidak dapat membaca Al-Qur'an, tidak mendidik anak-anaknya untuk dapat membaca; memahami; dan mengamalkan Al-Qur'an, membiarkan anak-anaknya murtad dari agama islam, membiarkan anak-anaknya melakukan pergaulan bebas; free sex; dan pornografi, menganggap pornografi itu sebuah seni, makan harta anak yatim, bohong, janji palsu, saksi palsu, menipu, memuji orang kafir, iddahnya orang istri, dan masih banyak yang lainnya yang sifatnya kecil-kecil yang diremehkan.
Namun sangatlah disayangkan lelmbaga-lembaga Islam di Indonesia ini tidak memberikan ketegasan dalam menyikapi masalah-masalah tersebut. begitu memprihatinkan kelangsungan hidup kaum muslimin di Indinesia ini, konon dengan jumlah yang banyak, tetapi mereka berperilaku minoritas.

0 komentar: